Ragam Bahasa Di Indonesia


  Ragam Bahasa Di Indonesia


Keberagaman dalam komunikasi Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah suku bangsa dan bahasa daerah yang sangat banyak. Kondisi ini menjadikan bahasa di Indonesia memiliki berbagai macam ragam atau variasi. Ragam bahasa adalah bentuk variasi bahasa yang digunakan sesuai dengan konteks, situasi, dan latar belakang penggunanya. Dalam kehidupan sehari-hari, ragam bahasa memainkan peran penting untuk menyampaikan maksud dan tujuan komunikasi secara tepat.



Jenis-Jenis Ragam Bahasa


1.  Ragam Bahasa formal 


Bahasa formal adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, sopan, dan terstruktur, dengan aturan kebahasaan yang sesuai dengan kaidah tata bahasa baku.Bahasa formal digunakan untuk komunikasi yang bersifat institusional atau publik, seperti dalam pidato, surat resmi, presentasi akademik, dan kegiatan pemerintahan. Tujuannya untuk menjaga kejelasan, kesopanan, dan profesionalisme. 


● Contoh Kasus:

Seorang karyawan baru di sebuah perusahaan teknologi menerima tugas untuk mengirimkan email kepada klien perusahaan dari luar negeri. Dalam email tersebut, ia menulis:

❌️ “Halo Pak, saya cuma mau ngasih tahu kalau meeting-nya kita undur ya, soalnya bos saya lagi sibuk banget. Nanti kita kabarin lagi deh.”

Karyawan tersebut menggunakan ragam bahasa informal dalam konteks resmi (komunikasi bisnis dengan klien).

✅️ Versi Perbaikan dalam Bahasa Formal yang Lebih Tepat:

Yth. Bapak/Ibu [Nama Klien], Dengan hormat, Kami ingin memberitahukan bahwa rapat yang sebelumnya dijadwalkan pada hari ini harus dijadwalkan ulang karena pimpinan kami sedang berhalangan. Kami akan segera menginformasikan waktu pengganti secepatnya. Atas pengertian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.



2. Ragam Bahasa Semi Formal


Bahasa semi formal digunakan ketika kita ingin tetap sopan dan menghargai lawan bicara, tetapi tanpa terlihat terlalu kaku atau resmi. Bahasa ini adalah jembatan antara formal dan informal, sangat cocok untuk digunakan dalam lingkungan pendidikan, kerja, atau komunitas sosial yang santai namun tetap profesional.


● Contoh Kasus:

Seorang mahasiswa ditugaskan untuk mengirimkan email permohonan izin tidak hadir kepada dosennya karena ada urusan keluarga mendadak. Ia menulis seperti ini:

❌️ "Selamat pagi Bu, Saya mau izin nggak bisa hadir kuliah hari ini karena harus ke rumah nenek. Mohon pengertiannya ya Bu. Terima kasih ".

✅Versi Perbaikan dalam Bahasa Semi Formal yang Lebih Tepat:

Selamat pagi Ibu Dosen, Saya, [Nama Mahasiswa], ingin memohon izin tidak dapat mengikuti perkuliahan hari ini, Rabu, 25 Juni 2025, karena ada keperluan keluarga mendesak. Mohon pengertiannya, dan saya akan mengikuti absen pengganganti mata kuliah yang tertinggal. Terima kasih atas perhatian Ibu.



3. Ragam bahasa informal 



Ragam Bahasa Semi Formal adalah bentuk komunikasi yang digunakan dalam situasi akrab dan santai, seperti percakapan antara teman dekat, keluarga, atau lingkungan yang tidak mengharuskan penggunaan bahasa resmi. Bahasa ini mempererat hubungan sosial karena lebih alami. Bahasa informal biasanya memiliki struktur yang lebih fleksibel, sering kali tidak mengikuti kaidah EYD (Ejaan yang Disempurnakan).


• Contoh Kasus:

Ani dan Sinta adalah teman dekat di SMA. Mereka sedang berdiskusi di grup chat WhatsApp kelas mengenai rencana acara perpisahan.

❌️Ani menulis: “Eh guys, ntar kita ngumpul jam 10 aja ya di sekolah. Soalnya si Dinda sama Raka katanya baru bisa dateng abis dzuhur. Trus buat makanannya gimana nih, siapa yg bawa?”

✅Versi Perbaikan dalam Bahasa Informal yang Lebih Tepat:

Jika diskusi tersebut harus disampaikan dalam situasi resmi (misalnya surat undangan rapat), maka bahasanya harus diubah menjadi ragam formal, seperti:

“Dengan hormat, kami mengusulkan agar seluruh panitia perpisahan berkumpul pada pukul 10.00 WIB di sekolah. Hal ini karena beberapa anggota baru dapat hadir setelah waktu Dzuhur. Terkait konsumsi, kami mohon konfirmasi dari masing-masing pihak mengenai siapa yang bertanggung jawab atas penyediaan makanan.”


Ragam bahasa berdasarkan situasi menunjukkan bagaimana penggunaan bahasa dipengaruhi oleh konteks komunikasi, seperti tempat, hubungan antarpenutur, serta tujuan pembicaraan. Ragam bahasa mencerminkan penyesuaian cara bertutur sesuai dengan situasi, hubungan sosial, dan tujuan komunikasi, terbagi menjadi tiga yaitu ragam bahasa formal (baku, struktur lengkap, kosakata resmi, digunakan dalam konteks resmi seperti pidato, surat dinas, dan karya ilmiah), ragam bahasa semiformal (menggabungkan kesopanan dengan kehangatan, cocok untuk rapat, presentasi, dan media populer), serta ragam bahasa informal (santai, akrab, memakai bahasa sehari-hari, slang, dan unsur daerah dalam percakapan antar teman atau keluarga). Dalam pemilihan ragam bahasa, penting memperhatikan situasi, hubungan sosial, tujuan komunikasi, karena ragam bahasa yang tepat memastikan pesan tersampaikan secara efektif, sopan, dan sesuai konteks.





Nama : Nova Anggraini

Kelas : 02SAKP018

Dosen : DEWI ULFAH ARINI S.Psi.,M.Psi.,M.M.



Komentar